Kau selalu menulis
tentang awal pertemuan kita dan semua hal yang sering kita lakukan, dengan sedikit rekaan dan daya imajinasi yang
mumpuni kau berhasil memukau pembaca dengan liukan kata-kata indahmu, kau ceritakan
semua hal yang pernah kita lalui bahkan kau selalu mengingat hari dan tanggal itu yang aku pun
tak pernah menydarinya. Tapi kni semua berbeda aku terlalu naif untukmu, dan
kau terlalu munafik untuk kujadikan kekasih. Mungkin kau kcewa dengan semua
keputusanku. Menganggap aku sebagai nista jalanan yang begitu kotor, dekil dan
menjijikan. Sumpah serapahmu begitu akrab dengan indra pendengaranku, aku
tidak berusaha menjadikanmu sebagai si antagonis kejam yang tak kenal kata maaf,
dan aku tidak berupaya menjadi sosok protagonis yang selalu berakting menjadi sosok yang tersudutkan. Entah
lah siapa yang benar dalam hal ini. Seandainya ada yang bisa ku rubah, aku ingin
memutar waktu dan menghapus kejadian yang mempertemukan kita, bukan karena aku
menyesal, tidak sama skali! aku hanya terbatas dalam bertindak karena ada hal
lain yang harus kupilih. Aku mungkin trdengar egois, terlalu mengesampingkan
perasaanmu, tapi tahukah kamu seandainya aku memilihmu itu hanya akan menjadi
pot baru yang akan ditumbuhi berbagai masalah besar, dan aku tidak mau itu terjadi.
Meskipun sekarang kita sudah tak lagi bersama, tak pernah ada lagi sapaan diantara kita, kudoakan
semoga kau tetap bisa tersenyum, melupakanku yang kini telah bersamanya, jangan
salahkan dia karena dia tak pernah datang sebagai benalu, bagiku dia adalah
mimpi dalam tidur panjangku, kunanti tanpa tahu kapan akan kuraih, mungkin terlalu melankolis bagimu,, tapi sudahlah... Aku hanya bisa berpesan tolong berhentilah
menghujat karena itu hanya akan semakin membuat luka dihatimu, aku bangga dengan apa yang sering kamu tulis di twitter atau di facebook
pribadimu "MOVING ON" aku yakin tulisan itu tak hanya sekedar goresan 2 dimensi yang
tak berarti, semoga dengan dua kata itu kamu bisa lebih bangkit dan menemukan apa yang
kamu cari selama ini. Sekali lagi mohon maaf dan terimakasih atas hujatan dan tawa yang pernah
aku dapatkan darimu. Keep spirit!
Dari P untuk P,
Semoga menjadi kenangan yang tak terlupakan
No comments:
Post a Comment