Free Monkey ani Cursors at www.totallyfreecursors.com
APEL-HIJAU.COM: February 2012

Wednesday, February 15, 2012

The Meaning Of Love

        
     Begitu banyak orang yang mendefinisikan arti cinta, melalui facebook, blog, twitter, BBM dan aplikasi-aplikasi canggih lainnya mereka seolah berlomba membuat suguhan paling apik, romantis dan elegan tentang apa itu cinta, disini penulis tidak akan ikut-ikutan alias terbawa arus untuk mendefinisikan arti cinta karena bagi penulis sendiri kata cinta bukanlah sebuah kalimat atau ungkapan biasa yang selalu memiliki makna, tidak penting arti cinta itu apa, tidak peduli cinta itu datang dari siapa toh bocah kecil ingusan pun sudah paham dengan apa itu cinta, dengan pemahaman mereka tentunya. kata cinta tidak terkait pada makna, tidak terpaut pada arti dan tidak terpatri pada kiasan tapi cinta lebih dari itu, segala hal tentang cinta selalu dimaknai dengan sesuatu berwarna pink padahal belum tentu cinta itu berwarna pink, itu hanya salah satu siasat manusia untuk lebih mudah membedakan antara cinta dan benci yang notabene warna benci lebih identik dengan hitam, abu-abu atau merah menyala.. mau tau pendapat dari beberapa facebooker dan blogers tentang definisi cinta?
1. blog atas nama http://meriwardana.blogspot.com dia mendefinisikan cinta sebagaimana yang dia tulis sebagai berikut  “Cinta adalah kosakata komprehensif dan espresif yang memuat seluruh rasa emosional kita.” (*)
2. facebookers atas nama Ady Chinaga Bonar menulis status tentang cinta sebagai berikut :
"CINTA MEMANG INDAH TAPI TERKADANG CINTA JUGA MENYAKITKAN
SAAT CINTA YG SEJALAN MEMBUAT DUNIA SEAKAN MILIK BERDUA,
TAPI LAU CINTA YG TAK SEJALAN SEAKAN SEMUA ORG DIDUNIA TAK ADA ARTINYA
KARANA CINTA SEJATI ITU SATU,, SATU KATA, SATU ASA, SATU HATI .DAN SATU TUJUAN,, UNTUK HIDUP BERDUA, WALAU SERING KALI COBA MELANDA....."
        Di atas hanyalah segelintir pendapat tentang cita dari beberapa pengguna jejaring sosial,, bagaimana menurutmu? 

Monday, February 13, 2012

Kan Gak Lucu??????

       Hari itu aku terbangun karena ada sms dari temanku "uji cpet k kmpus nilai sminar dokep km 0" sontak akupun kaget, bukan apa-apa aku ingat betul kalau aku yang presentasi pada saat pelajaran dokumentasi kala itu. Akupun bergegas mandi dan menuju kampus, sesampainya disana aku hanya bisa tercengang menatap kolom demi kolom nilai dokumentasi yang tertempel diantara nilai-nilai pelajaran lainnya, ternyata benar kolom seminarku di block dengan warna kuning mentereng menandakan bahwa ada masalah dalam nilaiku, aku tidak mempermasalahkan apakah aku diremedial atau tidak, bukan itu yang aku sesalkan, kalau memang nilaiku kecil tanpa banyak bicara pun akan segera kubayar uang remidial yang sebesar Rp.15.000.00, tapi ini? Aku benar-benar heran dan TAKJUB kepada dosenku karena memberi sebuah tanda bulat berwarna kuning pada kolom seminarku, padahal rekan sekelompoku yang sama sekali tidak aktif masing-masing mendapat 70 dan 75, sedangkan aku? dari mulai penyusunan, membuat power point, mempresentasikan sampai menjawab aku lakukan sebisaku, tapi kemana nilaiku? apa terselip dibawah bus tua nan usang yang terparkir rapi dihalaman kampus? atau menciut disela-sela  keyboard laptop dosen ku? atau mungkin semua yang pernah kulakukan dari penyusunan materi sampai presentasi seminar hanyalah mimpi belaka? padahal sebenarnya semua itu tidak pernah terjadi? mungkinkah seperti itu? sekali lagi aku tidak mempermasalahkan remidial, dan aku tidak berharap dengan adanya nilai seminar itu maka aku akan terlepas dari remidial, bukan itu yang aku cari, aku hanya butuh dukungan emosional dari apa yang telah aku perbuat. "ikut remidial aja dulu soalnya bobot seminar kecil" itulah sms terakhir dari dosen ku yang kebetulan beliau tidak dapat hadir di kampus kala itu. bobot yang kecil? bagiku sekecil apapun bobot tersebut sangatlah berharga, tidak peduli apakah mau 50%, 75 % bahkan 10% pun akan ku kejar karena itu memang nilaiku, kan gak lucu aku yang buat, aku yang presentasi eh malah orang lain yang mendapatkan nilai,,, miriiiiiiiiiiiiiisssss!!!! berilah aku nilai seobjektif mungkin. jangan asal menembak tanpa tahu isi dan bobotnya!

Saturday, February 11, 2012

ceritaku part I

     Seorang teman mengajakku untuk berlibur ke puncak bersama teman sekelasku yang lain "itung-itung ngilangin stres" ujarnya kala itu, awalnya aku ragu untuk ikut bersama mereka selain karena ujian semester yang masih belum kelar, ada orang yang tidak aku suka dalam daftar rombongan itu dan budget ku pun sepertinya kurang begitu bersahabat untuk menopang semua kebutuhan ku nanti, aneh rasanya berlibur ditengah-tengah hiruk pikuk ujian yang cukup menguras pikiranku, meskipun kata mereka aku tidak perlu membayar alias gratis tapi tetap saja hal itu menjadi ganjalan dipikiranku, aku bukan tipe orang yang ribet dan sok dramatis meskipun aku tahu bahwa ada orang yang tidak aku suka akan ikut dalam liburan nanti akhirnya aku menyanggupi tawaran mereka, keesokan harinya tepat pada pukul 09.00 WIB teman-temanku datang menjemput dengan mobil kijang edisi jadul yang cukup membuat aku menghela nafas panjang "kuat ga nih berlama-lama di mobil ini?" ujarku dalam hati, aku begitu malas untuk naik mobil tersebut selain karena harus puas nangkring di bagian paling belakang aku melihat orang yang tidak aku suka malah asyik duduk dibangku paling depan "sungguh ironi" loagi-lagi aku hanya bisa bergumam, setelah menjemput temaku yang lain kami pun berangkat dengan jumlah 7 orang, rencananya 1 orang lagi akan menunggu di rumahnya karena kebetulan jalur menuju puncak searah dengan rumahnya, aku cukup menikmati perjalananku kala itu, bermodalkan ponsel pintar dan headset ku akupun asyik dengan alunan lagu-lagu terkini tanpa menghiraukan obrolan teman-temanku yang lain , terlebih aku seolah tak dianggap oleh "dia" (pembaca mungkin sudah bisa menyimpulkan siapa dia yang saya maksud). Sesekali aku pun menanggapi obrolan teman-temanku meskipun aku tahu porsi omonganku tidak akan lebih dari 10 % tak apalah yang penting aku sudah menggerakan pita suaraku. 
bersambung.........

holiday

                                                               holiday at the beach

                                                                        at puncak





Friday, February 3, 2012

Sentimentil 25%

       Kau selalu menulis tentang awal pertemuan kita dan semua hal yang sering kita lakukan, dengan sedikit rekaan dan daya imajinasi yang mumpuni kau berhasil memukau pembaca dengan liukan kata-kata indahmu, kau ceritakan semua hal yang pernah kita lalui bahkan kau selalu mengingat hari dan tanggal itu yang aku pun tak pernah menydarinya. Tapi kni semua berbeda aku terlalu naif untukmu, dan kau terlalu munafik untuk kujadikan kekasih. Mungkin kau kcewa dengan semua keputusanku. Menganggap aku sebagai nista jalanan yang begitu kotor, dekil dan menjijikan. Sumpah serapahmu begitu akrab dengan indra pendengaranku, aku tidak berusaha menjadikanmu sebagai si antagonis kejam yang tak kenal kata maaf, dan aku tidak berupaya menjadi sosok protagonis yang selalu berakting menjadi sosok yang tersudutkan. Entah lah siapa yang benar dalam hal ini. Seandainya ada yang bisa ku rubah, aku ingin memutar waktu dan menghapus kejadian yang mempertemukan kita, bukan karena aku menyesal, tidak sama skali! aku hanya terbatas dalam bertindak karena ada hal lain yang harus kupilih. Aku mungkin trdengar egois, terlalu mengesampingkan perasaanmu, tapi tahukah kamu seandainya aku memilihmu itu hanya akan menjadi pot baru yang akan ditumbuhi berbagai masalah besar, dan aku tidak mau itu terjadi. Meskipun sekarang kita sudah tak lagi bersama, tak pernah ada lagi sapaan diantara kita, kudoakan semoga kau tetap bisa tersenyum, melupakanku yang kini telah bersamanya, jangan salahkan dia karena dia tak pernah datang sebagai benalu, bagiku dia adalah mimpi dalam tidur panjangku, kunanti tanpa tahu kapan akan kuraih, mungkin terlalu melankolis bagimu,, tapi sudahlah... Aku hanya bisa berpesan tolong berhentilah menghujat karena itu hanya akan semakin membuat luka dihatimu, aku bangga dengan apa yang sering kamu tulis di twitter atau di facebook pribadimu "MOVING ON" aku yakin tulisan itu tak hanya sekedar goresan 2 dimensi yang tak berarti, semoga dengan dua kata itu kamu bisa lebih bangkit dan menemukan apa yang kamu cari selama ini. Sekali lagi mohon maaf dan terimakasih atas hujatan dan tawa yang pernah aku dapatkan darimu. Keep spirit!






Dari P untuk P, 


Semoga menjadi kenangan yang tak terlupakan